Tuesday, 28 October 2008

Teliti Membeli Rumah

MENANGGULANGI REMBESAN PADA LANTAI DAN DINDING RUMAH

Sebagai konsumen tidak salah jika anda memperhatikan konstruksi rumah yang yang akan anda beli, Jangan sampai setelah ditempati anda menyesal membelinya. Lebih baik banyak bertanya sebelum membeli dari pada mengeluh setelah menempati rumah anda.

Pastikan sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan :

  • Cek kecocokan antara spesifikasi material pada brosur dengan kenyataan, jangan sampai di brosur tercantum pemakaian material kelas I, tetapi sebenarnya menggunakan material kelas II.

  • Kontrol dan awasi pekerjaan selama proses pengerjaan agar sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang dijanjikan, mintalah gambar kerja dan daftar spesifikasi kepada pihak pengembang atau pihak kontraktor.

Teliti konstruksinya :

Pastikan meninjau lokasi perumahan yang akan dibeli sebelum melakukan pembelian. Akan lebih mudah bila rumah yang akan dibeli masih dalam proses pembangunan, sehingga kita bisa mengawasi prosesnya. Akan tetapi bila rumah yang akan dibeli sudah jadi maka anda harus memeriksanya terlebih dulu. Saat memeriksa, anda harus teliti, naiklah sampai loteng. Pastikan pengerjaan atap tertib dan rapi. Bila dilihat dari luar, memang atap berdiri dengan kokoh. Tapi jangan kaget bila ketika naik ke loteng, anda melihat sambungan kuda-kuda atap dikerjakan secara asal-asalan.

Untuk itu maka bila rumah yang akan anda beli belum terbangun, maka pastikan pengawasan yang ketat :

  • Perhatikan konstruksi utamanya : pondasi, kolom, balok ring, dan atap.Konstruksi yang dibangun seharusnya memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan gambar kerja dan spesikasi. Periksa pembesian baik jumlah atau ukurannya pastikan juga campuran beton saat pengecoran. Dan yang tak kalah pentingnya pastikan konstruksi atap benar-benar dipasang sesuai gambar kerja dan spesifikasi.

  • Pemasangan lantai juga harus diawasi pekerjaannya, memberikan cukup pasir dan adukan semen sessuai dengan spesifikasi dibawah lantai bisa mencegah lantai pecah-pecah.

  • Cek utilitas dan finishing dinding, pastikan saluran air kotor, air hujan dan saluran air bersih bisa berfungsi dengan baik tidak buntu atau bocor. Pastikan juga listrik bisa beroperasi dengan baik.

  • Periksa juga kusen, pastikan jenis kayu dan pemasangannya benar sesuai yang dijanjikan.

Dengan memperhatikan material dan proses pembangunan konstruksi utama, setidak-tidaknya anda telah menghemat jutaan rupiah, Karena tidak ada biaya untuk perbaikan atap, kolom atau pondasi.

Konsumen biasanya diberi waktu 3 bulan dari saat penandatanganan kontrak jual beli sebagai masa garansi. Oleh Karena itu gunakan waktu ini untuk melihat kembali dan memperbaiki bagian-bagian kecil, seperti finishing pintu yang kurang rapi, kunci pintu atau jendela, kebocoran atau, pengecatan yang tidak rata, Jadi, manfaatkan masa ini sebaik-baiknya. (dari tabloid rumah)

Read More......

Menanggulangi Rembesan Air Pada Lantai Dan Dinding Rumah

MENANGGULANGI REMBESAN PADA LANTAI DAN DINDING RUMAH

Pada bangunan, kelembaban tidak hanya terjadi karena tingginya kadar air dalam udara, namun juga disebabkan daya rembes pada air tanah. Kemungkinan yang lain karena adanya kebocoran dari tempat-tempat yang mengandung air, seperti tendon air, kamar mandi, atau dapur.

Sumber Kelembaban :

  • Kebocoran setempat yang disebabkan oleh kebocoran penampung dan saluran air umumnya berupa kebocoran lokal yang sebaiknya segera diatasi sebelum merambat ke banyak tempat.

  • Rembesan air tanah, sifatnya lebih merata dan dapat muncul pada semua bagian bangunan. Merembesnya air tanah ke dalam konstruksi bangunan umumnya disebabkan adanya kontak langsung bagian sub struktur bangunan (yang berada di dalam tanah, seperti pondasi dan sloof) yang tidak dikerjakan dengan cara yang benar.

Secara teoritis, pada saat mendirikan bangunan, bagian sub struktur ini idealnya dikerjakan dengan perekat/ adukan/ spesi kedap air (trasraam) yaitu berupa komposisi campuran 1 bagian semen : 2 bagian pasir. Perekat trasraam selain digunakan pada sub struktur, umumnya juga dipakai pada susunan dinding setinggi kira-kira 20 cm dari permukaan lantai dan sekitar 100 cm untuk dinding kamar mandi. Ketika persyaratan ini tidak dipenuhi sedangkan pada area bangunan memiliki ketinggian muka air tanah yang dangkal maka sangat mungkin air tanah merembes ke atas. Demikian pula saat memasang lantai, sebaiknya memakai alas perekat dari bahan kedap air sehingga air tanah tidak dapat merembes ke atas melalui nat.

Indikasi rembesan dapat dikenali berupa rasa dingin yang berlebihan ketika permukaan konstruksi tersebut disentuh dengan tangan. Ketika peresapan air mencapai tingkat menghawatirkan maka akan muncul bercak-bercak di permukaan dinding. Bila hal ini dibiarkan, maka cat pelapis akan mulai rontok atau bahkan plesteran semen sebagai penutup batu bata akan rontok. Pada lantai yang tertutup ubin biasa, rembesan air akan terlihat pada permukaannya sedangkan pada lantai keramik bercak akan muncul di sekitar nat dan melimpah sampai permukaan lantai.

Solusi Permasalahan :

Untuk rembesan yang muncul Karena kebocoran lokal dapat diatasi dengan segera mencari sumber kebocoran dan memperbaikinya. Misalnya karena kebocoran pipa utilitas.

Sedangkan rembesan air yang mengenai dinding bangunan secara merata dapat dipastikan berasal dari air tanah yang meresap ke dalam pondasi bangunan. Maka solusi yang paling efektif adalah memperbaiki pondasi dan plesteran bangunan tersebut. Bila hal ini sulit untuk dilakukan sendiri, tidak ada salahnya jika mempertimbangkan tawaran dari penyedia jasa untuk memperbaiki pondasi bangunan yang rembes tersebut. Tapi jangan lupa meminta jaminan kualitas atau garansi atas pekerjaannya. Biasanya bila hasil pekerjaannya tidak memuaskan, maka dalam jangka waktu 2 bulan saja sudah dapat dilihat apakah memang bagus atau jelek kualitasnya.

Sedangkan untuk rembesan yang terjadi pada lantai idealnya diselesaikan dengan cara membongkar lantai dan memperbaiki lapisan dasarnya. (dari tabloid rumah)


Read More......

Tuesday, 7 October 2008

Cegah Radiasi Panas dengan Aluminium Foil

Bahan penutup atap rumah yang biasa digunakan biasanya mempunyai daya serap panas yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini bisa kita kombinasikan dengan aluminium foil.

Rambatan Panas

Dalam buku Simplified Physics of Vapor and Thermal Unsulation (Alexander Schartz) diterangkan bahwa Panas dalam rumah bersumber dari radiasi panas matahari, Panas matahari masuk dalam rumah melalui penutup atap. Kemudian panas tersebut masuk ke ruang di antara plafond dengan atap. Setelah itu, udara panas tersebut akan masuk secara merambat, menekan udara yang ada di ruangan bawah plafond, sehingga membuat ruangan tersebut menjadi panas.

Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa jalan masuknya panas adalah penutup atap rumah. Oleh sebab itu langkah pencegahan agar panas tidak merambat atau minimal mengurangi panas yang merambat ke dalam rumah adalah memilih bahan penutup atap yang mampu mencegah rambatan panas tersebut.

Penyerapan dan Reflektivitas bahan

Setiap bahan memiliki kemampuan daya resap terhadap energi panas. Ketika energi panas merambat melalui udara dan mengenai permukaan sebuah bahan, maka sekian persen dari energi tersbut akan terserap ke dalam bahan itu. Sedangkan sisa energi yang tidak diserap akan dipantulkan kembali. Penyerapan dan reflektivitas (pantulan) energi panas ini juga terjadi pada bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan rumah tinggal. Rasa panas yang dirasakan di rumah pada siang hari terjadi karena hampir 90% energi panas diserap oleh penutup atap dan diteruskan ke ruangan di bawahnya.

Setiap bahan bangunan mempunyai daya penyerapan dan daya refletivitas yang berbeda-beda. Kedua daya ini berbanding berbalik. Bila nilai penyerapannya tinggi maka nilai reflektivitasnya akan rendah, dan sebaliknya.

Bahan Atap

Di
indonesia kita mengenal beberapa bahan penutup atap seperti asbes, genteng keramik dan genteng beton. Menurut penelitian ketiga macam bahan penutup atap itu mempunyai daya penyerapan panas yang tinggi dan daya reflektivitasnya yang rendah. Sebagai contoh, bahan atap papan asbes, bahan ini mempunyai daya penyerapan panas sebesar 96% dan daya reflektivitasuntuk menolak panas sebesar 4%. Artinya, bahan atap papan asbes akan menyerap hampir semua energi panas dari mataharidan akan diteruskan ke dalam ruangan yang ada di bawahnya. Alhasil orang yang ada di dibawahnya akan merasa kepanasan.

Tabel Daya Radiasi Bahan

Bahan

Daya Penyerapan

Daya Reflektivitas

Peneliti

Aluminium foil

2% - 5%

95% - 98%

NBS

Aluminium yang dicat

40% - 65%

35% - 60%

E. Schmidt

Papan asbes

96%

4%

E. Schmidt

Aspal

90% - 98%

2% - 10%

ASHAE

Beton

85% - 95%

5% - 15%

ASHAE

Kaca (polished)

95%

5%

E. Schmidt

Keramik

85% - 95%

5% - 15%

ASHAE


Keterangan

Penelitian dilakukan pada suhu permukaan bahan 70°C - 100°C
ASHAE : American Society Of Heating and Air-Conditioning Engineers
NBS : National Bureau Of Standards

Demikian juga dengan bahan penutup atap dari genteng keramik, bahan ini mempunyai daya penyerapan panas anatara 85% - 95% dan daya reflektivitas anatara 5% - 15%.
Jika semua bahan penutup atap mempunyai daya serap panas yang tinggi, lantas bahan atap seperti apakah yang harus digunakan?. Sebenarnya tetap bisa digunakan salah satu dari bahan atap tersebut, akan tetapi harus dikombinasikan dengan bahan material yang mempunyai daya serap rendah dan daya reflektivitas yang tinggi.

Menurut suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh National Bureau of Standards menyebutkan bahwa bahan tersebut adalah Aluminium Foil. Menurut penelitian mereka Aluminium Foil mampu menahan panas karena mempunayai daya reflektivitas sebesar 95% - 98% . Karena kemempuan ini, panas yang diserap oleh aluminium foil hanya sedikit dan hampir seluruhnya akan dipantulkan kembali.

Sebaiknya aluminium foil tidak serta merta langsung dipasang sebagai bahan penutup atap. Bahan ini sebaiknya dipasang di bawah penutup atap misalnya genteng yaitu dipasang di bawah kayu reng). Dengan adanya aluminium foil, panas yang diserap oleh genteng akan langsung ditolak sebelum sempat masuk ke dalam ruangan di bawahnya. Hasilnya rumah tidak terasa panas dan nyaman. Selain itu, penggunaan aluminium foil memberikan keuntungan lain yaitu biaya listrik menjadi hemat karena tidak perlu memakai alat pendingin ruangan. (dari tabloid rumah)

Read More......